Senin, 18 Maret 2013

Tunggu Aku di Palembang 3 (By: Adelia Kirana)



Dua bulan kemudian di Rempah-rempah resto..

Pukul 8 malam, Kirana menghabiskan malam minggunya bersama teman-teman agency nya. Sambil menikmati teh hijau kesukaannya, Kirana benar-benar lupa akan masalahnya dengan Dannis. Tawa dan canda serta obrolan hangat menyelimuti malam minggu kali ini. Dari kejauhan, seorang pria berhidung mancung dan berbibir tipis sedang melempar pandangan kearah Kirana. Gerak gerik Kirana tak satupun lepas dari pandangan pria yang sedang berpura-pura bermain ponselnya itu. Pria itu memberanikan diri mendekati Kirana yang sedang membuka website dari laptopnya.
“Kirana..”
Kirana membalikkan badan mencoba mencari tahu siapakah yang memanggil namanya.
“Richard?? Kamu disini? Kenapa kamu nggak bilang aku kalo kamu ke Palembang? Kamu keterlaluan ya sama aku, nggak ada kabar terus datang dan pergi sesuka kamu. Maksud kamu apa sih.” ucap Kirana yang sedikit jengkel melihat Richard yang tiba-tiba sudah ada di depan matanya.
“Maaf Kirana, aku sibuk beberapa bulan ini. Aku bermaksud ingin menemui kamu besok, tapi apadaya kita udah ketemu disini, dan aku pengen ngobrol banyak sama kamu. Maafin aku ya.” Ujar Richard berdiri tertegun tak diberi izin duduk oleh Kirana.
Kirana rindu sekali melihat wajah Richard dan Kirana merasa nyaman jika Richard terus di sampingnya. Tapi Kirana bersikap jual mahal ke Richard yang tulus bela-belain datang ke Palembang untuk menemui Kirana. Untungnya, Kirana masih mau memaafkan kesalahan Richard.
            Akhirnya Kirana memutuskan untuk jalan bersama Richard dan meninggalkan teman-temannya. Untung saja teman-temanny memaklumi keadaan Kirana. Richard mengajak ke suatu tempat yang nyaman, tapi tempat itu belum pernah dikunjunginya, Benteng Kuto Besak.
            “Kita ngapain kesini?” Tanya Kirana yang mengibaskan rambutnya yang lurus itu.
            “Aku cuma pengen nikmatin suasana yang indah sama kamu di tempat ini, tempat pertama kali aku kunjungin apalagi dengan wanita cantik kayak kamu.”
            “Gombal deh mulai gombal..”
            Asyiknya malam itu mereka lewati walau hanya duduk melihat ombak dari sungai Musi. Sungguh malam yang dingin dilalui dengan canda tawa, kadang mereka saling bertukaran lirik lagu dan bernyanyi bersama tanpa memperdulikan orang-orang di sekitar. It’s romantic moment.
            “Oh ya tunggu bentar ya cantik, ada telfon.”
            2 menit kemudian.
“Itu siapa?” Tanya Kirana penuh curiga.
“Eeeee, biasa. Mama aku suka banget nelfon-nelfon.”
“Beneran? Coba aku liat ponsel kamu.”
“Loh, kamu kayak polisi aja deh, hehe. Tunggu ya.”
“Aduh lama amat, sini sini.” Kirana menarik ponsel Richard dengan terpaksa. “Wah, foto-foto kamu cute semua ya padahal kamu anak band.”
“Emang anak band nggak boleh cute gitu?”
Jantung Kirana seolah terhenti melihat foto seorang cewek yang sedang mencium pipi Richard didalam mobil. Banyak foto-foto mesra Richard dengan cewek tersebut. Untuk menghilangkan penasarannya, Kirana lancang membuka pesan singkat di ponsel layar sentuh itu. Ternyata, tidak pernah disangka oleh Kirana, Richard sudah memiliki pacar! Banyak pesan singkat dari kontak bernama “she’s only one” yang berisi kata-kata mesra dengan panggilan “sayang”.
“Oh, jadi gini ya maksud kamu. Nggak perlu jelasin lagi sudah jelas kok. Aku memang bukan siapa-siapa di hidup kamu. Tapi tolong hargai keberadaan aku. Aku tau, aku disini cuma ganggu kehidupan kalian! Dan aku cewek paling bodoh, cupu, polos yang begitu percaya nya dengan kata-kata romatis kamu yang fake itu!” Kirana mengeluarkan amarahnya, sama sekali tidak pernah dibayangkannya bahwa Richard sudah punya pacar. Hati Kirana amat robek, teriris-iris, seolah-olah hatinya ingin memberontak kepada otaknya.
“Maksud kamu apa?” Richard berpura-pura bodoh tapi perasaannya ikut kusut mendengar ucapan-ucapan dari mulut Kirana. “Kali ini aku minta maaf, kamu perempuan terbaik di hati aku, kamu lebih dari indah,Kir! Aku sayang sama kamu, aku nggak pernah nyangka kalo kamu juga sayang sama aku. Aku akan akhiri hubungan aku dengan cewek itu! Aku tetap milih kamu, aku usaha, aku lakuin semua biar kamu seneng dan bahagia, karena aku tulus sama kamu!” Richard menarik tangan Kirana, tetapi Kirana meninggalkan tempat yang indah di penuhi lampu-lampu yang terlihat dari jembatan Ampera. “Kirana, aku akan balik lagi kesini, di tempat ini. Tunggu aku disini! :’)”. Air mata Richard jatuh, ia tak mampu menahan Kirana yang pergi meninggalkannya. Ia lebih mementingkan hatinya yang tak tertahan menahan semua kesalahan nya kepada Kirana. Cinta di antara mereka kini menjadi keping-keping yang telah di lempar di sungai. Tragis. Y
Tante Shinta, Mama Kirana sudah tahu semua yang dialami anaknya semalam. Richard sudah menelpon tante Shinta. Richard sudah menjelaskan sejelas-jelasnya agar tidak terjadi salah paham lagi. Untung saja tante Shinta mengerti kondisi dua pasang anak muda yang sedang dilanda patah hati ini. Richard berjanji kepada tante Shinta untuk kembali lagi ke Palembang pada saat menjelang tahun baru untuk meminta maaf kepada Kirana dan untuk memberi kejutan di hari ulang tahun Kirana yang ke-20.
Tante Shinta dengan senang hati menerima tawaran dari Richard. Lagipula tak ada yang perlu dicurigai karena mama nya Richard adalah teman akrab Tante Shinta. Jadi, tante Shinta sudah paham dan tahu betul dengan Richard dari Richard masih dalam perut ibunya. Y

1 bulan kemudian, tanggal 30 Desember 2012..
“Dannis, buruan mana boneka dan bunganya? Bentar lagi Kirana selesai nge-job, ayo!” Ucap Richard yang ternyata telah menyiapkan kado-kado special di hari ulang tahun Kirana. Sambil menunggu Kirana yang menjadi bintang tamu di acara music yang diadakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
“Sudah siap semua bos, ayo kita menuju ke tempat Kirana!” Ucap Dannis sambil merapikan topi dan kaca mata ala Dochi personil Pee Wee Gaskins.
Jam 7 malam, Richard mempersiapkan lagu ciptaannya sendiri yang berjudul “Kirana”. Diam-diam, Richard juga diundang dalam acara itu. Pembawa acara semakin membuat penonton penasaran ingin melihat idolanya beraksi diatas panggung. Dengan gitar kesayangannya dan dibalut dengan alunan musik akustik, Richard membuka acara dengan lagu yang sudah disiapkannya 3 bulan yang lalu.
♫Maaf kan aku yang selalu menyakitimu,
Mengkhianatimu, izinkan aku untuk slalu disampingmu
Hari ini aku akan ungkapkan besarnya cintaku untukmu
Selamat ulang tahun Kirana, berikan yang terbaik di usia dewasa mu
Baru kusadari,Tuhan member hadiah terbesar untukku
 Aku ingin hari ini kau menjadi milikku, KiranaJ
Kirana duduk di salah satu kursi di backstage sambil melihat cermin dan membetulkan make-up nya yang sedikit pudar. Kirana masih terbayang suara yang tak asing lagi di telinganya tadi. Kirana tahu bahwa itu Richard, apa maksud Richard barusan?
“Kirana..”
Sepertinya Kirana sudah hafal dengan logat seperti ini, ini pasti Richard. “Eh kamu.”
“Selamat ulang tahun Kirana. Jadilah wanita yang kuat dan dewasa, semua orang sayang sama kamu.” Ucap Richard yang sedikit gugup di hadapan wanita yang ia cintai itu.
“Makasih ya, makasih banyak juga udah repot-repot bikin lagu kayak tadi. Aku suka.”
“Iya sama-sama, aku mau bicara sama kamu. Aku minta maaf atas kejadian 1 bulan yang lalu. Aku benar-benar lelaki yang bodoh, yang menyia-nyiakan dan menyakiti hati kamu yang tulus mencintai aku. Aku sadar, aku nggak pantes jadi bagian dari hidup kamu. Tapi aku janji dengan diri aku, semampu aku, aku akan bahagiain kamu. Aku pengen kamu jadi pacar aku.” Richard sudah mempersiapkan bunga mawar putih ditangan nya dan diberikannya kepada Kirana. Tanpa berfikir panjang, Kirana menerima bunga itu dengan senyum malu. Hal yang paling ditunggu-tunggu Kirana dari sosok pria yang di sayanginya.
“Maafin aku juga Richard.” Kirana memeluk Richard dengan erat seakan tak ingin lepas lagi.
Tiba-tiba, teman-teman Kirana sudah berdiri dibelakang nya menyanyikan lagu selamat ulang tahun, disana terlihat Dannis yang ikut-ikutan memberi kejutan untuk Kirana. Wajah Kirana memerah malam itu, benar-benar hari special untuknya. Kirana melepaskan pelukannya dan memeluk teman-teman yang sudah merencanakan ini semua bersama dengan Richard.
“Happy birthday Kirana, kami semua sayang sama kamu. Bentar lagi lo mau di lamar kan? Selamat ya..” Ucap Dannis yang memegang kue ulang tahun ergambar Patrick star dan sahabat perempuan Kirana yang memegang terompet uang tahun.
“Lamar? Maksud lo, Nis? Kirana langsung menoleh kearah Richard, Richard menahan senyum malu dan pura-pura tidak melihat Kirana. Kirana hanya bisa tersenyum dan memeluk erat semua sahabat-sahabatnya.
“Aku sudah memutuskan untuk tinggal di Palembang dengan mama aku. Dan dalam waktu dekat ini, aku akan melamar kamu, Kirana..” Ucap Richard yang berdiri dibelakangnya, ikut berpelukan bersama semua sahabat. Cerita hari ini akan di catat dalam lembaran kehidupan Kirana.
Kirana tak mampu menahan kebahagiaan di hari ulang tahunnya. Kirana kini mengerti, kesetiaan dan kebaikan yang tulus pasti akan dibalas dengan kebaikan pula. Tuhan tahu mana yang terbaik untuk kita, dimanapun pangeran itu, darimana pun pangeran itu, kita tidak akan pernah tahu kapan ia akan datang di kehidupan kita. Karena cinta adalah tatapan masa depan kehidupan seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar